Bismillaah...
Ikhlas... aku rela, aku relakan...
Hehehe...
Sobat pernah kita mengatakan itu, saat seseorang meminta sesuatu yang berharga milik kita yang ingin dimiliki oleh orang lain... tidak hanya itu sobat...
Ikhlas yang merupakan suatu kata yang tersusun atas 6 huruf berbeda, memiliki makna yang suaaaaangaaatttt luas. Seluas langit yang berarak pelan nan syahdu, menenangkan jiwa.... *sok puitis...
Sifat ini sangat dijaga oleh Rasulullah saw, para nabi dan rasul sebelum Beliau, para sahabat, para keluarga, generasi awal umat muslim serta orang-orang yang berilmu...
Jika sobat mendengar cerita atau pun membaca kisah ketika Sitti Khadijah, istri tercinta baginda Rasulullah saw meninggalkan beliau, kemudian kisah ketika Rasulullah saw meninggalkan istri-istrinya, para sahabat, dan generasi muslim yang awal, kisah ketika ada perintah dari Allah swt kepada nabi Ismail as untuk menyembelih anaknya nabi Ibrahim as, bagaimana keputusan si anak ( nabi ibrahim as)... , kisah anak Baginda Rasulullah saw (Fatimah ra.) saat menjalani hidup bersama suami tercinta (Ali bin Abi Thalib ra), dan banyak lagi kisah lainnya. Tentu sobat sudah pernah membaca atau mendengar kisah hidup mereka...
Mereka melandasi semua tindakan dengan sikap dasar ini, yakni ikhlas.., sobat akan dapat menemui keihklasan yang sangat mendalam dalam menjalani hidup ini, dan itu semua karena kecintaan mereka kepada Allah swt.
Keikhlasan yang mereka jaga bukanlah hal yang mudah sobat... Karena ikhlas bukanlah hal yang sekali coba maka akan dapat dilakukan. Tetapi ikhlas merupakan sesuatu yang perlu untuk dipelajari, diulang terus menerus, dievaluasi, kemudian diperbaiki kembali. Sifat ini tidak pasti atau tidak tetap.
Mengapa kita perlu mempelajari ikhlas, melatih, dan selalu memperbaiki keikhlasan itu, sobat???
Kira-kira kenapa ya, sobat???
Apa yang perlu kita renungi jika kita beramal tanpa ikhlas???
Sobat mungkin pernah mendengar seseorang yang mati-matian ikut berjihad ke medan perang untuk menegakkan islam tetapi masuk neraka
Sobat juga mendengar bahwa seorang qari' (pembaca) al-Qur'an masuk neraka
Mungkin juga sobat pernah mendengar, seorang alim ulama, pengajar agama islam masuk neraka
Sobat akann bertanya2, mengapa mereka yang kita kenal sebagai alim ulama yang rajin mendakwahkan islam, mereka yang selalu membaca al-qur'an, mereka yang berjuang dijalan Allah masuk neraka....??? Ada apa sebenarnya??? bukankah mereka menjalankan perintah Allah???
Inilah jawaban dari Rasulullah saw dalam sebuah hadist shahih yang diriwayatkan oleh An-Nasa'i:
"Manusia yang pertamakali diadili pada hari kiamat ada 3 golongan, yaitu:
1. Seseorang yang mati syahid. Ia didatangkan dan ditunjukkan padanya berbagai nikmatnya, dan ia pun mengenali nikmat-nikmat itu. Allah bertanya padanya, "Apa yang engkau kerjakan dengan nikmat-nikmat ini?", Ia menjawab,"Aku berperang dijalan-Mu, dan aku mati syahid". Allah berkata, "kamu dusta, justru kamu berperang agar dikatakan bahwa kamu itu seorang pahlawan. Dan itu sudah dikatakan oleh orang-orang ketika di dunia ". Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk membawanya. Maka orang itu diseret pada mukanya dan dilemparkan ke neraka.
2. Seseorang yang mempelajari dan mengajarkan ilmu, serta membaca Al-Qur'an. . Ia didatangkan dan ditunjukkan padanya
berbagai nikmatnya, dan ia pun mengenali nikmat-nikmat itu. Allah
bertanya padanya, "Apa yang engkau kerjakan dengan nikmat-nikmat ini?",
Ia menjawab,"Aku mempelajari dan mengajarkan ilmu. Aku pun membaca Al-Qur'an karena-Mu". Allah berkata, "kamu dusta, justru kamu mempelajari ilmu agar disebut sebagai seorang alim. Dan kamu membaca Al-Qur'an agar kamu disebut qari' ". Dan sebutan itu sudah kamu dapatkan ketika di dunia. Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk membawanya. Maka orang itu diseret pada mukanya dan dilemparkan ke neraka.
3. Seseorang yang dilapangkan rezkynya oleh Allah dan dianugrahi banyak harta. Ia didatangkan dan ditunjukkan padanya
berbagai nikmatnya, dan ia pun mengenali nikmat-nikmat itu. Allah
bertanya padanya, "Apa yang engkau kerjakan dengan nikmat-nikmat ini?",
Ia menjawab,"Aku tidak meninggalkan satu jalan pun yang Engkau cintai, kecuali aku berinfak di jalan-Mu". Allah berkata, "kamu dusta, justru kamu berbuat agar kamu disebut sebagai dermawan. Dan itu sudah dikatakan oleh orang-orang ketika di dunia ". Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk membawanya. Maka orang itu diseret pada mukanya dan dilemparkan ke neraka."
Bagaimana sobat??? Setelah membaca hadist di atas kemudian mencerminkan kepada diri kita masing-masing. Apa yang bisa kita ambil benang merahnya... Ternyata sobat, sedikit saja dari rasa riya' (ingin dipuji) yang muncul akan mengakibatkan sia-sianya usaha kita untuk mengumpulkan bekal akhirat. Oleh sebab itu, mari kita selalu me-refresh, dan selalu memperbaiki keikhlasan, berusaha untuk tidak lalai, berusaha untuk selalu sadar akan kehadiran riya' dan berusaha menghindarinya. Serta memperbanyak do'a agar kita diberi ketawakkalan kepada Allah swt.
Wallaahu a'lam...
Minggu, 24 November 2013
Senin, 14 Oktober 2013
Hukum Menuntut ilmu
Bismillaah...
Menurut
kalian menuntut ilmu itu apa sih??? Apakah hanya sekedar ke sekolah? ke kampus?
ke tempat seminar? atau yang paling kece ke majelis ta'lim? Trusss datang,
duduk, diam, atau mendengarkan kah??? G diam juga ya sobat, nanya juga kan
ya??? Iya dong... Sobatkan pada kece-gaul abisss.... Truz, menuntut ilmu itu
apa ya???? #Pikirin dulu ya... Gimana udah???
Okey....
Menuntut ilmu itu adalah.... Eits, tunggu dulu, sebelum menjelaskan arti
menuntut ilmu kita perlu tau landasan menuntut ilmu, bahasa kerennya hukum
menuntut ilmu... Wahhh... membahas tentang menuntut ilmu, ada hukum dan
sanksinya juga loh...
Mari
kita simak penuturan Rasulullah saw melalui Anas bin Malik ra, “Mencari ilmu itu fardhu atas setiap orang
muslim” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Ternyata sobat, nuntut ilmu itu
hukumnya WAJIB! Tapi tunggu dulu.... Ilmu apa dulu??? Matematika? Kimia?
Fisika? Ekonomi? Pertanian? Kedokteran? Bahasa? Ilmu agama islam??? Apakah
sobat merasa Wajib??? FARDHU??? Mana nih yang Wajib sewajib-wajibnya (Fardhu
ain)??? Atau G wajib-wajib banget (Fardhu kifayah)???
Kebayang
g sobat, klo kita semua diwajibin belajar matematika dengan kalkulusnya??? Atau
Kimia dengan susunan, proses dan embel-embelnya??? Kedokteran dengan obat dan
operasinya??? Atau kesemuanya itu diwajibkan??? Woahhh.... @_@. Pusing g
tuh.... Gimana dong dengan teman yang memiliki keterbatasan atau alergi??? Kasian
kan...
Untungnya
ilmu-ilmu tersebut dan sejenisnya g diwajibkan... artinya, menuntut ilmu
tersebut hukumnya Fardhu kifayah. Jika seseorang telah ada yang mempelajarinya
maka yang lain tidak wajib lagi mempelajarinya... Alhamdulillah ya... Jadi ilmu
tersebut merupakan pilihan, kita mau mempelajari... sok atuh... Terserah kemampuan
dan keinginan para sobat... Sobat kan punya cita-cita masing-masing kan....
Kata
ibnu Qudamah, ilmu-ilmu tersebut perlu untuk dipelajari demi menjaga
kelangsungan hidup di dunia. Seperti ilmu kedokteran, urgen untuk dipelajari
karena diperlukan untuk mengetahui cara menjaga kesehatan tubuh. Tuh... menjaga
kesehatan juga bentuk rasa syukur kita kepada Allah swt, sobat...
Nah...
gimana nih, klo sobat yang udah SMA, Diploma, S1??? Masih mau lanjut ke tingkat
selanjutnya??? Wah... g apa-apa... Itu merupakan sebuah keutamaan tersendiri
buat sobat. Asal ingat, ayat yang pertama diwahyukan Allah swt... “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang
menciptakan” (QS. Al ‘Alaq:1). Agar usaha kita menuntut ilmu tidak sia-sia.
Sabat,
tadi kan hanya ilmu yang g wajib-wajib banget. Nah... Ilmu mana nih yang
diwajibkan untuk dipelajari oleh semua umat muslim dan tidak mengenal waktu,
umur, dan tidak bisa diwakilkan kan??? ApA ya??? Apa sobat merasa ada ilmu yang
wajib dipelajari selama ini??? Wajib dipelajari sejak kecil dan akhir usia
kita??? Coba pikir.... Kuras otaknya... diingat-ingat...
Hmmm...
Yups... betul, ilmu agama islam... Bahasa kerennya ilmu ddiin... Apakah
sehari-hari kita telah mempelajari yang wajib ini??? Jawab sendiri-sendiri
ya... Dalam kehidupan sehari-hari kita hanya mendapatkan ilmu tersebut wajib
dipelajari karena statusnya sebagai mata pelajaran di SD, SMP, dan SMA. Padahal
tidak hanya sebatas sampai dengan di SMA. Tapi hingga roh kita sampai dengan di
tenggorokan. Medianya??? Wah... banyak sekali, tidak dipungut biaya pula...
Contohnya??? Majelis ta’lim yang sudah banyak diadakan dimana-mana dan setiap
hari. Radio, buletin, majalah islam, dan banyak lagi...
Ada
yang bertanya, mengapa ilmu ini diwajib kan dan tidak boleh diwakilkan??? Hal
ini karena berhubungan dengan diri pribadi kita masing-masing dengan Sang
Pencipta, Allah swt yang menentukan predikat kepada masing-masing hambanya
dengan balasan tak terduga. Predikatnya adalah apakah kita penghuni syurga atau
penghuni neraka. Pilih mana??? Penghuni syurga??? Usahanya mana??? G hanya
milih2 dong.... harus ada usaha...
Eh...
sobat, jangan membuat jurang pemisah antara ilmu ddiin dengan ilmu-ilmu lainnya
(matematika, bahasa, dll) ya... Karena mereka saling terkait, tak bisa
dipisahkan... Karena ilmu ddiin, membahas mencakup semua tentang diri kita, tauhid,
apa yang boleh dan apa yang tak boleh, tingkah laku, hati, dan banyak hal yang
sangat mendukung ilmu-ilmu lainnya. Jadi orang yang kuliahnya di bidang Biologi
atau ilmu dunia lainnya dan tetap mencari ilmu ddiin di setiap waktu, memiliki
keutamaan tersendiri.
Rasulullah
saw, pernah berkata: “Sesungguhnya orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang
lain, maka setiap hewan melata akan memohonkan ampun baginya, termasuk pula
paus di lautan”. Jika ada yang bertanya, Bagaimana mungkin ikan paus memohonkan
ampun bagi orang yang mengajarkan ilmu ddin??? Maka ibnu Qudamah menjawab,
karena manfaat ilmu ddin itu meliputi segala sesuatu, termasuk ikan paus.
Orang-orang yang menuntut ilmu akan mengetahui apa yang boleh dilakukan dan apa
yang dilarang. Orang berilmu ini tentu akan memberikan nasehat agar berbuat
santun kepada segala sesuatu, termasuk kepada hewan yang disembelih dan ikan
paus. Dan Allah swt telah mengilhamkan kepada setiap makhluk berupa permohonan
ampunan bagi orang-orang berilmu itu sebagai balasan dari perbuatan mereka yang
baik.
Sobat
sudah tau hukumnya, truz apa ya balasannya bagi orang yang tidak menuntut ilmu
ddin??? Jawabnya adalah berdosa. Contohnya, belajar tentang sholat, kalo sobat
tidak belajar rukun solat, bacaan di dalam sholat dan tata cara yang telah
dicontohkan Rasulullah saw, bagaimana sobat sebagai seorang muslim??? Belajar mengaji, kalo sobat tidak belajar cara melafadzkan
huruf-hurufnya, tidak belajar menempatkan tempat keluarnya huruf, tidak belajar
hukum-hukum bacaan, karena cuek saja, merasa bacaan baik-baik saja dan
melagunya bagus-bagus saja saat di dengar sendiri -padahal bisa salah baca dan
salah makna-, maka bagaimana sobat sebagai seorang muslim???
So,
sebagai seorang muslim yang sudah membaca dan mengetahui, mari ubah sedikit
jadwal kita, kalau senin sampai sabtu penuh dengan kegiatan sekolah atau pun
kuliah, maka disela-selanya sempatkanlah membeli, membaca buku islami dan
jangan malu untuk bertanya kepada sobat lain... Atau di hari minggu yang
kosong, sekali-kali diiisi dengan menghadiri majelis ilmu atau bahasa kerennya “taman-taman
syurga”.
Jadi
bisa disimpulkan bahwa menuntut ilmu adalah mempelajari, memahami, mengamalkan dan
mendakwahkan apa yang telah dipelajari, baik ilmu dunia maupun ilmu ddiin, hukum
mempelajari ilmu dunia adalah fardhu kifayah, sedangkan ilmu ddiin adalah
fardhu ain.
Kamis, 26 September 2013
3 Bulan Tak Bersua
Cukup Lama
3 Bulan = 90 hari
Juni dan baru sekarang September
Tak pernah bercerita lagi
Dan kini kembali
Ingin menuangkan isi kepala dan pengamalan menarik
Bulan-bulan yang dipenuhi dengan kesibukan
Bulan-bulan yang sibuknya bukan main
Tapi
Sibuknya hanya membuahkan hasil yang tidak sesuai dengan target
Ramadhan terlewatkan begitu saja karenanya
Tak bertambah tapi justru berkurang
Banyak pelajaran tapi tak terserapi dengan baik
Ada sesuatu yang menghalangi
Yang saya sendiri berusaha untuk melepaskan
Tapi tak dapat kulepaskan
Karena bermain didalamnya
membuatku kesenengan dan lupa diri
Saat ingat, insyaf...
Dan saat sangat bahagia, lupa...
Kondisi itu berputar teerus menerus selama 3 bulan
Perlu ada perbaikan yang lebih baik lagi
Layaknya pisau, tak dipakai, berkarat, maka perlu diasah kembali.
Harus kembali menjadi lebih baik dari pada kemarin-kemarin
Bukan justru ingin kembali ke awal
Tetapi mengubah, memperbarui dan memperbaiki
Hati, Sikap, Niat, Pikiran, dan Kebiasaan...
Yang kesemuanya perlu dilatih
Seperti binaragawan yang ingin berotot
Maka tiap hari harus latihan
Tidak hanya latihan fisik,
Tapi Makanannya juga harus seimbang
Begitu pun dengan Hati, Sikap, Pikiran dan Kebiasaan..
Harus melatih hati, sikap, pikiran dan kebiasaan setiap hari...
setiap waktu...
dan dibarengi dengan makanaan hati...
Evaluasi juga...
3 Bulan = 90 hari
Juni dan baru sekarang September
Tak pernah bercerita lagi
Dan kini kembali
Ingin menuangkan isi kepala dan pengamalan menarik
Bulan-bulan yang dipenuhi dengan kesibukan
Bulan-bulan yang sibuknya bukan main
Tapi
Sibuknya hanya membuahkan hasil yang tidak sesuai dengan target
Ramadhan terlewatkan begitu saja karenanya
Tak bertambah tapi justru berkurang
Banyak pelajaran tapi tak terserapi dengan baik
Ada sesuatu yang menghalangi
Yang saya sendiri berusaha untuk melepaskan
Tapi tak dapat kulepaskan
Karena bermain didalamnya
membuatku kesenengan dan lupa diri
Saat ingat, insyaf...
Dan saat sangat bahagia, lupa...
Kondisi itu berputar teerus menerus selama 3 bulan
Perlu ada perbaikan yang lebih baik lagi
Layaknya pisau, tak dipakai, berkarat, maka perlu diasah kembali.
Harus kembali menjadi lebih baik dari pada kemarin-kemarin
Bukan justru ingin kembali ke awal
Tetapi mengubah, memperbarui dan memperbaiki
Hati, Sikap, Niat, Pikiran, dan Kebiasaan...
Yang kesemuanya perlu dilatih
Seperti binaragawan yang ingin berotot
Maka tiap hari harus latihan
Tidak hanya latihan fisik,
Tapi Makanannya juga harus seimbang
Begitu pun dengan Hati, Sikap, Pikiran dan Kebiasaan..
Harus melatih hati, sikap, pikiran dan kebiasaan setiap hari...
setiap waktu...
dan dibarengi dengan makanaan hati...
Evaluasi juga...
Senin, 27 Mei 2013
Kehilangan...
26513 @ Lewikopo
Kehilangan benda apa pun yang berguna cukup membuat diri kita kesal. Kehilangan itu terjadi karena kecerobohan yang kita lakukan sendiri. Tetapi jika barang itu hilang di pagi hari (subuh) dan di tempat yang saat itu hanya ada teman-teman kita saja. Maka apa yang terpikirkan olehmu?
Opini pertama yang terlontar : Lupa menaruh barang tersebut.
Maka perlu diadakan jejak lintas kembali perjalanan atau kegiatan sebelum hilangnya barang. Mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya. Menyusuri tempat-tempat yang dilewati.
Opini kedua yang muncul: ini hanya permainan teman-teman. Menyembunyikan barang. Membuat orang gusar. Membuat orang sedih. Membuat orang linglung mencari kemana-mana dan bertanya-tanya. Setelah berhasil mendapatkan ekspresi yang diiginkannya, barulah si teman tadi dengan bahagiahnya menunjukkan barang tersebut. Tetapi sebelumnya mengerjai teman tersebut dengan berbagai saran untuk mencari dan terus mencari, hingga rasa putus asa muncul. Bahkan rasa menuduh terhadap orang terdekat yang mengerjai kita akan muncul.
Opini terakhir adalah sebuah tuduhan yang tidak jelas kepada seseorang. Sehingga kita mencari-cari sosok orang yang bisa melakukan hal itu. Inilah opini negatif yang membuat hubungan kita terhadap seseorang rusak. Sebaiknya hindari opini ini.
Manusia memiliki imajinasi yang bisa membuat orang tersebut termakan dengan imajinasinya sendiri. Lebih baik jika hanya diimajinasikan daripada menjadikannya nyata. Yakni dengan bersuara menuduh seseorang yang belum tentu melakukan hal ini. Karena dengan bersuara, akan menyakitkan orang yang dituduh itu. Sakitnya lebih sakit daripada luka fisik. Lukanya tidak nyata seperti luka teriris pisau. So, hindarilah.
Lebih bijak jika kita berpikir postif saja. Memikirkan bahwa barang-barang ini bukan milik kita. Barang ini titipan untuk kita. Kapan pun yang Empunya mau mengambilnya, maka diambilnya. Titipan ini diserahkan kepada kita agar kita bisa memanfaatkannya sebaik mungkin. Pemanfaatan yang baik merupakan cerminan dari kita bahwa untungnya kita masih dititipkan sesuatu. Dengan kata lain, kita mensyukuri apa yang telah dititpkan. Jika sudah tak ada lagi titipan maka kita pun akan diambil-Nya.
Kehilangan benda apa pun yang berguna cukup membuat diri kita kesal. Kehilangan itu terjadi karena kecerobohan yang kita lakukan sendiri. Tetapi jika barang itu hilang di pagi hari (subuh) dan di tempat yang saat itu hanya ada teman-teman kita saja. Maka apa yang terpikirkan olehmu?
Opini pertama yang terlontar : Lupa menaruh barang tersebut.
Maka perlu diadakan jejak lintas kembali perjalanan atau kegiatan sebelum hilangnya barang. Mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya. Menyusuri tempat-tempat yang dilewati.
Opini kedua yang muncul: ini hanya permainan teman-teman. Menyembunyikan barang. Membuat orang gusar. Membuat orang sedih. Membuat orang linglung mencari kemana-mana dan bertanya-tanya. Setelah berhasil mendapatkan ekspresi yang diiginkannya, barulah si teman tadi dengan bahagiahnya menunjukkan barang tersebut. Tetapi sebelumnya mengerjai teman tersebut dengan berbagai saran untuk mencari dan terus mencari, hingga rasa putus asa muncul. Bahkan rasa menuduh terhadap orang terdekat yang mengerjai kita akan muncul.
Opini terakhir adalah sebuah tuduhan yang tidak jelas kepada seseorang. Sehingga kita mencari-cari sosok orang yang bisa melakukan hal itu. Inilah opini negatif yang membuat hubungan kita terhadap seseorang rusak. Sebaiknya hindari opini ini.
Manusia memiliki imajinasi yang bisa membuat orang tersebut termakan dengan imajinasinya sendiri. Lebih baik jika hanya diimajinasikan daripada menjadikannya nyata. Yakni dengan bersuara menuduh seseorang yang belum tentu melakukan hal ini. Karena dengan bersuara, akan menyakitkan orang yang dituduh itu. Sakitnya lebih sakit daripada luka fisik. Lukanya tidak nyata seperti luka teriris pisau. So, hindarilah.
Lebih bijak jika kita berpikir postif saja. Memikirkan bahwa barang-barang ini bukan milik kita. Barang ini titipan untuk kita. Kapan pun yang Empunya mau mengambilnya, maka diambilnya. Titipan ini diserahkan kepada kita agar kita bisa memanfaatkannya sebaik mungkin. Pemanfaatan yang baik merupakan cerminan dari kita bahwa untungnya kita masih dititipkan sesuatu. Dengan kata lain, kita mensyukuri apa yang telah dititpkan. Jika sudah tak ada lagi titipan maka kita pun akan diambil-Nya.
Minggu, 26 Mei 2013
Fieldtrip to Muara
Suatu pagi... -052513-
Rasa malas kembali menyeruak di dalam batin ini. Dengan jelas semua agenda terpikir olehku. Kajian, fieltrip, laporan yang harus diselesaikan di hari itu juga. Sebenarnya tiga bulan ini merupakan bulan yang saya sia-siakan. Terkatung-katung dalam belenggu menyelesaikan permasalahan dan bangkit. Tapi tak kunjung kudapatkan obat mujarabnya. Tak sabar kali...
06.30. Harus telah berkumpul dan berangkat. Isi SMS.
Tapi apa yang saya lakukan di 10 menit sebelum 06.30. Membuang-buang waktu. Barulah saya teringat Absen yang telah 2 minggu belum ditandatangani.
>>Apa hanya karena absen yg dikejar slama kuliah?? maklum kuliah disini tuh terutama praktikumnya, kehadiran harus 100%. Saya termasuk orang tak suka bermasalah. Inginnya aman-aman saja.
Tepat 06.30. Masih di jalan.
Kok g ada yang nelpon ya.... Ya sudahlah... klo udah ditinggal mau diapakan lagi. Mungkin akan ada tugas lain yang akan diberikan. Eh... tiba-tiba salah seorang teman kelompokku menelpon. Menyuruhku unutk segera ke tempat tersebut. Dan sesampainya di sana, kita masih menunggu.
Berangkat....
Go to MUARA...
Rasa malas kembali menyeruak di dalam batin ini. Dengan jelas semua agenda terpikir olehku. Kajian, fieltrip, laporan yang harus diselesaikan di hari itu juga. Sebenarnya tiga bulan ini merupakan bulan yang saya sia-siakan. Terkatung-katung dalam belenggu menyelesaikan permasalahan dan bangkit. Tapi tak kunjung kudapatkan obat mujarabnya. Tak sabar kali...
06.30. Harus telah berkumpul dan berangkat. Isi SMS.
Tapi apa yang saya lakukan di 10 menit sebelum 06.30. Membuang-buang waktu. Barulah saya teringat Absen yang telah 2 minggu belum ditandatangani.
>>Apa hanya karena absen yg dikejar slama kuliah?? maklum kuliah disini tuh terutama praktikumnya, kehadiran harus 100%. Saya termasuk orang tak suka bermasalah. Inginnya aman-aman saja.
Tepat 06.30. Masih di jalan.
Kok g ada yang nelpon ya.... Ya sudahlah... klo udah ditinggal mau diapakan lagi. Mungkin akan ada tugas lain yang akan diberikan. Eh... tiba-tiba salah seorang teman kelompokku menelpon. Menyuruhku unutk segera ke tempat tersebut. Dan sesampainya di sana, kita masih menunggu.
Berangkat....
Go to MUARA...
###
'Rasa malas jangan sampai menghantui kehidupan, karena ia berasal dari rasa tak ingin bergerak, tak ingin membebaskan diri dari beban yang berada dibenak kita. Justru rasa itu akan memunculkan dampak yang lebih merugikan, dan itu akan selalu mengikutimu dari hari ke hari. Sehingga harimu BERANTAKAN.'
###
At MUARA. Ilmu, pengalaman, rasa, cerita, pesan, teguran, dan udara baru diperoleh...
Menjadi penghulu tanaman merupakan pengalaman menarik... Memadukan dua makhluk ciptaan Allah untuk menghasilkan generasi yang lebih bermanfaat untuk sebuah kehidupan. Itulah pemuliaan tanaman.
Dalam hal ini pemuliaan tanaman padi.
Pemilihan bunga betina dan bunga jantan, kastrasi (menghilangkan bagian-bagian tanaman yang dapat menghalangi jalannya persilangan), emaskulasi pada tanaman betina dengan cara membuang organ jantan pada padi (serbuk sari), dan menyilangkannya.
Setiap hal yang berujung pada hasil terbaik pasti dilakukan dengan baik, dan memilih yang terbaik. Bunga betina terbaik untuk diserbuki adalah bunga betina yang sebagian besar malainya masih diselimuti oleh selubung daun bendera, sedangkan bunga jantan adalah malai yang telah pecah atau mulai antesis. Cuaca sangat mempengaruhi antesis pada bunga. Sebaiknya pengambilan bunga jantan dilakukan di pagi hari, sekitar jam 9.
Persilangan ini susah-susah gampang dan membutuhkan kesabaran.
Kamis, 25 April 2013
EUFORIA bag. 3
Bismillaah...
Baiklah saya akan sambung ceritaku "EUFORIA".
Kunjungan kedua kami adalah balitpa di hari yang sama, yakni Senin (21/01) pukul 13.00 WIB sampai selesai. Balitpa sendiri merupakan Balai penelitian padi yang didalamnya mengurusi pemuliaan tanaman padi, merealis varietas baru, bekerja sama dengan PT. Sang Hyang Sri untuk produksi benih serta melakukan berbagai penelitian dan pengembangan teknologi pertanian pada komoditas padi.
Penjelasan dilakukan di dalam ruang pertemuan dan kemudian lalngsung ke lapangan percobaan yang berisi padi semua. Selain itu, disana juga terdapat agrowisata. Ada satu hal yang menarik dan merupakan pertama kalinya saya melihat markisa yang sangat besar.
Berikut beberapa gambar yang saya potret. Maaf, tanggalnya g sesuai karena pengaturan kameranya belum saya atur kembali.
Baiklah saya akan sambung ceritaku "EUFORIA".
Kunjungan kedua kami adalah balitpa di hari yang sama, yakni Senin (21/01) pukul 13.00 WIB sampai selesai. Balitpa sendiri merupakan Balai penelitian padi yang didalamnya mengurusi pemuliaan tanaman padi, merealis varietas baru, bekerja sama dengan PT. Sang Hyang Sri untuk produksi benih serta melakukan berbagai penelitian dan pengembangan teknologi pertanian pada komoditas padi.
Penjelasan dilakukan di dalam ruang pertemuan dan kemudian lalngsung ke lapangan percobaan yang berisi padi semua. Selain itu, disana juga terdapat agrowisata. Ada satu hal yang menarik dan merupakan pertama kalinya saya melihat markisa yang sangat besar.
Berikut beberapa gambar yang saya potret. Maaf, tanggalnya g sesuai karena pengaturan kameranya belum saya atur kembali.
Bunga markisa
Buah markisa.
Green house
Lahan percobaan
Percobaan
foto-foto di atas jerami
Pegawai Balitpa
Auditorium Utama B.B padi tempat penjelasan mengenai BB padi
Balitpa merupakan kunjungan terakhir pada hari ini. Setelah itu, kami menuju ke penginapan di Lamongan. Perjalanan ke sana jauh butuh waktu 6 jam. Membosankan. Kebosanan itu sirna, setelah melakukan kejahilan kepada teman-teman yang sedang tidur, ngobrol, jalan-jalan di atas bus dan bermain. Dimulai dari situ pula hilanglah julukan bus tenang untuk bus 4. hehehe....
Senin, 11 Maret 2013
Proposal PenelitianKU, Bikin saya kepengen Kabur
Proposal Penelitian... Waaahh... keren euyiiii... Masih tingkat 3 udah mikirin proposal? Mantap dah... Itu menurut saya. Sebenarnya itu adalah tuntutan suatu mata kuliah, sebut saja Teknik Penulisan Ilmiah (TPI). Dengan tugas akhir yang harus dikumpulkan berupa PROPOSAL PENELITIAN. ding... dong...
Heheehee...
Sebelum kuliah semester 6 ini dimulai, Kami telah dibombardir untuk memilih topik penelitian yang telah disediakan oleh pihak komisi pendidikan di departemenku atau yang ingin mengusulkan topik sendiri juga boleh. Alhamdulillah banget ya... Soalnya dengar-dengar dari departemen tetangga, katanya topiknya itu justru mereka sendiri yang menentukan.
Waktu yang diberikan setelah Kuliah Lapang "EUFORIA", sebenarnya waktu yang diberikan buat memikirkan matang-matang tentang topik yang akan kami pilih. Waktu yang diberikan kepada kami cukuplah, untuk menentukan suatu topik. Tetapi menurut saya sendiri, saya masih WAW dengan topik skripsi ini. Saya bingung harus memulai darimana. Membaca buku atau referensi merupakan langkah pertama yang harus dilakukan. Tetapi entah mengapa, diriku tidak mau bekerja sama dengan otakku.
Kesempatan pertama pun datang. Hasilnya saya tidak lolos, begitu pun di kesempatan kedua. Dan pada akhirnya saya lolos dikesempatan terakhir. Dengan topik Pengelolaan polen jagung, gandum dan sorgum.
Wah....
Tibalah saatnya menemui calon dosen pembimbing skripsi. Bahagiah dong.... Setelah bercakap-cakap, melihat bagaimana penelitian ini... Arahnya kemana... Apa sebenarnya topik ini... dan seterusnya.
kemudian sampailah disatu titik, yang saat ini saya masih bingung, masih samar-samar dan belum jelas arahnya. Yah... mikirin skripsi itu, membuat diriku ingin melarikan diri dari sini, menghilang, mencari sesuatu yang lebih menyenangkan daripada menulis sesuatu yang ilmiah.
Tugas TPI sebenarnya sangat membantu, karena tugas yang diberikan berupa potongan-potongan proposal. Namun potongan-potongan itu, ternyata sangat memerlukan kemauan kita untuk membaca banyak hal agar bisa menulis. Kata dosenku, "Sebaiknya seorang mahasiswa lebih baik diberikan tugas untuk menulis dari pada membaca, karena jika seorang mahasiswa akan menulis, berarti mahasiswa tersebut terlebih dahulu harus membaca". Dosen yang cerdas :)
***Dan inilah salah satu pelarianku. Bab 1 yang harus dikumpulkan besok belum saya buat dengan baik***
Heheehee...
Sebelum kuliah semester 6 ini dimulai, Kami telah dibombardir untuk memilih topik penelitian yang telah disediakan oleh pihak komisi pendidikan di departemenku atau yang ingin mengusulkan topik sendiri juga boleh. Alhamdulillah banget ya... Soalnya dengar-dengar dari departemen tetangga, katanya topiknya itu justru mereka sendiri yang menentukan.
Waktu yang diberikan setelah Kuliah Lapang "EUFORIA", sebenarnya waktu yang diberikan buat memikirkan matang-matang tentang topik yang akan kami pilih. Waktu yang diberikan kepada kami cukuplah, untuk menentukan suatu topik. Tetapi menurut saya sendiri, saya masih WAW dengan topik skripsi ini. Saya bingung harus memulai darimana. Membaca buku atau referensi merupakan langkah pertama yang harus dilakukan. Tetapi entah mengapa, diriku tidak mau bekerja sama dengan otakku.
Kesempatan pertama pun datang. Hasilnya saya tidak lolos, begitu pun di kesempatan kedua. Dan pada akhirnya saya lolos dikesempatan terakhir. Dengan topik Pengelolaan polen jagung, gandum dan sorgum.
Wah....
Tibalah saatnya menemui calon dosen pembimbing skripsi. Bahagiah dong.... Setelah bercakap-cakap, melihat bagaimana penelitian ini... Arahnya kemana... Apa sebenarnya topik ini... dan seterusnya.
kemudian sampailah disatu titik, yang saat ini saya masih bingung, masih samar-samar dan belum jelas arahnya. Yah... mikirin skripsi itu, membuat diriku ingin melarikan diri dari sini, menghilang, mencari sesuatu yang lebih menyenangkan daripada menulis sesuatu yang ilmiah.
Tugas TPI sebenarnya sangat membantu, karena tugas yang diberikan berupa potongan-potongan proposal. Namun potongan-potongan itu, ternyata sangat memerlukan kemauan kita untuk membaca banyak hal agar bisa menulis. Kata dosenku, "Sebaiknya seorang mahasiswa lebih baik diberikan tugas untuk menulis dari pada membaca, karena jika seorang mahasiswa akan menulis, berarti mahasiswa tersebut terlebih dahulu harus membaca". Dosen yang cerdas :)
***Dan inilah salah satu pelarianku. Bab 1 yang harus dikumpulkan besok belum saya buat dengan baik***
Sabtu, 09 Maret 2013
EUFORIA bag. 2
Akhirnya tanggal yang ditunggu pun telah tiba. Tanggal 21 Januari 2013. Itulaha hari keberangkatan. :)
#Senin, 21 Januari 2013
01.30 Berangkat.... Maksudku berangkat dari kontrakan menuju ATM Centre (tempat berkumpul) bersama Zam. Sebenarnya berangkatnya 02.30. Karena Zam merupakan panitia konsumsi, jadi harus datang lebih awal. Semangat!
Sebenarnya ada RG jam 01.00, tapi karena kesengajaan, akhiernya berangkatnya jam 01.30. Sesampaiku di ATM Centre, masih sedikit orang. Tak lama kemudian, gemuruh terdengar dari jauh. Banyak yang berdatangan dengan kantong plastik dan kardus. Ternyata panitia sudah beres RG. Remang-remang tak menciutkan semangat para Panitia. Senyum, sorak, canda dan tawa terdengar memecah keheningan pagi, mempersiapkan keberangkatan kami (Edelweiss).
Hari yang ditunggu pun tiba. Semua berbaris berdasarkan bis. BIS 4 = BIS TENANG. Itulah kendaraan yang akan saya tumpangi selama 5 hari. Sorak ramai. Kilatan kamera pun tak mau kalah. Berbagai pose diambil oleh PDD. Tidak ada yang luput atau bahkan ada yang memang sudah menjadi incaran. Pembukaan acara dimulai. Kata sambutan dan dari kadep, koodinator kegiatan dan pelepasan.
Bismillaah... Berangkat.... Nah kalo yang ini benar2 berangkat.
BIS 4 penghuninya terkenal pendiam tapi tidak semuanya, maksudku didominasi oleh org pendiam. yakni Indah M, fitri herdiyanti, Mb Mita, Nabila, Atika, Wida, K Lia, K Yessi, K indri, Ika, saya sendiri, Ita, Mb denok, Mb Yul, Icha, Putri, Nyndi, Mustika, Zamroh, Silmy, Farih, St. Nurjannah, Sumarni, Yane, Wibi, Adi sukmo, Lefin, Anggit, Lutfan, Asep, Ivan, George, Fany, Naufal, Yogo, Randy, Gery, Muarif, Versy, Taufik, Listya, Louis, vincen, dan Ujang. Ditemani oleh Pak Darda. Sebenarnya saya belum kenal dengan pak Darda.
Hari pertama kunjungan ke PT. East West Seed di Purwakarta. Tempat ini merupakan pabrik benih sayuran. Kami sampai ditempat dengan sangat tepat waktu. Bahkan tidak pada saatnya. Terlalu cepat. Pegawainya juga baru datang. Hal yang mengecewakan adalah kita tidak bisa memotret di dalam perusahaan itu. Hufft... Dan hal yang membanggakan adalah direktur perusahaan itu adalah lulusan AGH IPB. Prok...prok... prok...
Hal yang membuat saya tertarik dengan perusahaan ini adalah.... karena cita-citaku ingin menjadi pengusaha benih. Tapi melihat begitu besarnya perusahaan itu, tiba-tiba satu pertanyaan muncul : Dimanakah saya dapat mendapatkan modal???
Kunjungan kedua dihari itu adalah Balai Penelitian Padi di Subang. Saya lupa kejadian apa selanjutnya. hohoho... nantilah klo saya ingatlagi, lalu saya ceritakan.
Cerita ringkasnya nanti ya....
#Senin, 21 Januari 2013
01.30 Berangkat.... Maksudku berangkat dari kontrakan menuju ATM Centre (tempat berkumpul) bersama Zam. Sebenarnya berangkatnya 02.30. Karena Zam merupakan panitia konsumsi, jadi harus datang lebih awal. Semangat!
Sebenarnya ada RG jam 01.00, tapi karena kesengajaan, akhiernya berangkatnya jam 01.30. Sesampaiku di ATM Centre, masih sedikit orang. Tak lama kemudian, gemuruh terdengar dari jauh. Banyak yang berdatangan dengan kantong plastik dan kardus. Ternyata panitia sudah beres RG. Remang-remang tak menciutkan semangat para Panitia. Senyum, sorak, canda dan tawa terdengar memecah keheningan pagi, mempersiapkan keberangkatan kami (Edelweiss).
Hari yang ditunggu pun tiba. Semua berbaris berdasarkan bis. BIS 4 = BIS TENANG. Itulah kendaraan yang akan saya tumpangi selama 5 hari. Sorak ramai. Kilatan kamera pun tak mau kalah. Berbagai pose diambil oleh PDD. Tidak ada yang luput atau bahkan ada yang memang sudah menjadi incaran. Pembukaan acara dimulai. Kata sambutan dan dari kadep, koodinator kegiatan dan pelepasan.
Bismillaah... Berangkat.... Nah kalo yang ini benar2 berangkat.
BIS 4 penghuninya terkenal pendiam tapi tidak semuanya, maksudku didominasi oleh org pendiam. yakni Indah M, fitri herdiyanti, Mb Mita, Nabila, Atika, Wida, K Lia, K Yessi, K indri, Ika, saya sendiri, Ita, Mb denok, Mb Yul, Icha, Putri, Nyndi, Mustika, Zamroh, Silmy, Farih, St. Nurjannah, Sumarni, Yane, Wibi, Adi sukmo, Lefin, Anggit, Lutfan, Asep, Ivan, George, Fany, Naufal, Yogo, Randy, Gery, Muarif, Versy, Taufik, Listya, Louis, vincen, dan Ujang. Ditemani oleh Pak Darda. Sebenarnya saya belum kenal dengan pak Darda.
Hari pertama kunjungan ke PT. East West Seed di Purwakarta. Tempat ini merupakan pabrik benih sayuran. Kami sampai ditempat dengan sangat tepat waktu. Bahkan tidak pada saatnya. Terlalu cepat. Pegawainya juga baru datang. Hal yang mengecewakan adalah kita tidak bisa memotret di dalam perusahaan itu. Hufft... Dan hal yang membanggakan adalah direktur perusahaan itu adalah lulusan AGH IPB. Prok...prok... prok...
Hal yang membuat saya tertarik dengan perusahaan ini adalah.... karena cita-citaku ingin menjadi pengusaha benih. Tapi melihat begitu besarnya perusahaan itu, tiba-tiba satu pertanyaan muncul : Dimanakah saya dapat mendapatkan modal???
Kunjungan kedua dihari itu adalah Balai Penelitian Padi di Subang. Saya lupa kejadian apa selanjutnya. hohoho... nantilah klo saya ingatlagi, lalu saya ceritakan.
Cerita ringkasnya nanti ya....
Kenangan itu...
Sendiri, hmmm...
Itu yang kurasakan sekarang. Hanya itu, yang saya rasakan beberapa bulan terakhir ini. Maksudnya, rasa itu yang dominan. Yahhh... Betapa pun banyak orang disekelilingku, tapi saya merasa sendiri. Dan akhirnya saya tau rasa yang kamu rasa. Sulit ternyata dan menyiksa. Tapi kondisi kita berbeda.
Saya berada di pulau Jawa, jauh dari Keluargaku yang paling saya sayangi. Mama, Bapak, Nenek, Kakek, Tante, Om, Adikku, Kakak... Kakak??? Maklum saya anak pertama, tapi saya menganggap mereka sebagai kakak. Yang kini telah berubah status, mereka telah menikah. Mereka yang membantuku bangkit dari keterpurukanku di tahun itu, mereka yang mendukung dan mendoakanku hingga kini saya bisa seperti ini. Saya merindukan kalian. Sangat. Saya belum mendapatkan kakak sepertimu disini. Dimana saya bisa bercerita apa saja, didengarkan, diceramahi, dimarahi, dinasehati dan disayang tanpa rasa canggung.
Mama, Bapak, Nenek, Kakek, Tante, Om, dan Adikku, kalian tiada duanya. Terimakasih ya Allah, memberiku anugrah keluarga "MANAKKU". Saya merasa sangat beruntung ditempatkan ditengah-tengah mereka.
Trio kwek kwek buat julukan kami (Riah-Imha-Lely) yang selalu kemana-mana selalu bertiga. Cupir (Cuci piring) bertiga, makan satu piring bertiga, jagain adek2 bertiga, klo nginap satu kamar juga bertiga. jika ketiga orang tersebut datang dalam sebuah acara keluarga, dan salah satu diantara mereka tidak bersama, atau ada yang menyendiri, maka hal tersebut selalu dianggap indikator sedang ada masalah diantara kami bertiga. Klo saya jujur saja, hal yang membuatku menghindar dari mereka karena kecemburuanku yang terlalu tinggi. hahaha... maaf, karena saya begitu menyayangi kalian. Rasa itu seperti angin, tak berwujud tapi dapat dirasakan.
Sodara-Q, nutfah teman sebangkuku, teman bombekku, orang yang paling sabar menghadapiku, dan orang yang sering kutindas. Maaf ya..., maya teman berdebat yang tak ingin dikalahkan dan selalu berujung dikemenangannya... huft... , Uphy, Lia dan Idha yang sudah kuanggap saudaraku sendiri, yang jika saya pulang, maka saya harus ke rumah mereka atau ketemu mereka. Klo g ketemu mereka, berarti bukan pulang kampung namanya. hehehe.... Saya belum mendapatkan teman seperti kalian disini.
Ai, Akbar, Iqbal, Fahri, Suna, Windah, Asma, dan Darma, teman jokka, dan main . Dan Anag EKSISSS yang sangat eksiss tentunya, mereka telah dewasa. Saya merasa pangling ketika bertemu mereka kemarin. hahahah... pada berubah. Bukan lagi anak SMA.
Dan memang betul, masa SMAlah masa yang paling indah menurutku. Masa kenakalan dan kejahilan merajalela. Indah pada masa itu. Kapankah saya dapat rasakan itu kembali? Bukan kenakalan dan kejahilan itu, tapi kebahagiaan itu. Kebahagiaan saat berkumpul bersama.
Jauh dari mereka. Di sini ragaku berada, Tapi disanalah hati dan ruhku menetap. Semua telah diatur oleh-Nya. Ada yang harus saya jalani disini, mencari sesuatu yang akan diberikan-Nya. Menjalani ketetapan-Nya. Hasil bukanlah tolah ukur-Nya, tetapi PROSES inilah yang menjadi penilaian-Nya.
Pertanyaan untukku, apakah saya menjalaninya dengan ikhlas?
Kamis, 31 Januari 2013
EUFORIA bag.1
Euforia merupakan sebuah nama perjalanan untuk Kuliah lapang anak AGH 47. Ini merupakan hasil pemilihan dari berbagai nama yang telah diusulkan oleh tim2 kreator AGH 47.
Euforia merupakan sebuah singkatan, tapi saya lupa.hehehe...
G mau berlama2 dengan nama, kita langsung saja ke jalan ceritanya..
#Sebelum keberangkatan
Saya sangat khawatir dengan perjalanan 5 hari ini. Bukannya kenapa. Karena bulan keberangkatan kita itu jatuh pada bulan Januari. Bulan musim hujan. Tidak hanya itu, ada beberapa hal urgen yang dirahasiakan. Jika dibiaskan, pendapat teman2 pastilah sangat berbeda jauh dan akan menimbulkan hal2 lain diluar dugaan.
Informasi mengenai kulap (singkatan: kuliah lapang) saya cari. Saya menginginkan sebuah gambaran mengenai kegiatan tersebut dan mempersiapkan diri dan membuat tameng tentunya. Ada hal yang sangat saya takuti.
Saya kagum dengan kepanitiaan ini yang begitu bersemangat dan melayani teman2 dengan baik serta menerima saran dari teman2. Ada beberapa hal yang menjadi kontrofersial, salah satunya adalah pembagian bis yang dibagi ke dalam kriteria ramai, sedang dan tenang. Menurut beberapa orang hal itu tidak adil dan beberapa orang menyatakan hal itu lebih baik.
Dibalik kontrofersial itu, saya senang. Licik ya. hehehe... Karena ada bis tenang. Dimana kemungkinan besar suasana menegangkan dan melampaui batas bisa dikurangi. Beberapa orang mungkin merasa biasa saja dengan melampaui batas. Tapi hal itu berbeda di benakku. Saya hanya ingin menjalani 5 hari perjalanan dengan senang dan bisa menjaga diri. :)
*Sedikit egois.
Euforia merupakan sebuah singkatan, tapi saya lupa.hehehe...
G mau berlama2 dengan nama, kita langsung saja ke jalan ceritanya..
#Sebelum keberangkatan
Saya sangat khawatir dengan perjalanan 5 hari ini. Bukannya kenapa. Karena bulan keberangkatan kita itu jatuh pada bulan Januari. Bulan musim hujan. Tidak hanya itu, ada beberapa hal urgen yang dirahasiakan. Jika dibiaskan, pendapat teman2 pastilah sangat berbeda jauh dan akan menimbulkan hal2 lain diluar dugaan.
Informasi mengenai kulap (singkatan: kuliah lapang) saya cari. Saya menginginkan sebuah gambaran mengenai kegiatan tersebut dan mempersiapkan diri dan membuat tameng tentunya. Ada hal yang sangat saya takuti.
Saya kagum dengan kepanitiaan ini yang begitu bersemangat dan melayani teman2 dengan baik serta menerima saran dari teman2. Ada beberapa hal yang menjadi kontrofersial, salah satunya adalah pembagian bis yang dibagi ke dalam kriteria ramai, sedang dan tenang. Menurut beberapa orang hal itu tidak adil dan beberapa orang menyatakan hal itu lebih baik.
Dibalik kontrofersial itu, saya senang. Licik ya. hehehe... Karena ada bis tenang. Dimana kemungkinan besar suasana menegangkan dan melampaui batas bisa dikurangi. Beberapa orang mungkin merasa biasa saja dengan melampaui batas. Tapi hal itu berbeda di benakku. Saya hanya ingin menjalani 5 hari perjalanan dengan senang dan bisa menjaga diri. :)
*Sedikit egois.
Minggu, 27 Januari 2013
Masalah
Masalah banyak… ya..! semua pasti
punya masalah. Sejak kecil kita tahu ada masalah. Kita dilahirkan untuk
berdampingan dengannya. Mulai dari hal kecil sampai gede. Dari segala aspek
kehidupan. Dari masalah itu kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran. Serta membuat
kita lebih dewasa. Bahkan dari masalah-masalah tersebut kita bisa berubah.
Bukan seperti berubahnya ultraman. Tapi terkadang perubahan itu dapat berupa
perubahan positif atau negative. Mudah-mudahan kita semua, berubah menuju ke
hal positif amiiin.
Baguslah kalo kita berada di
depan untuk menjemput masalah-masalah itu. Melayaninya hingga beres. Namun
terkadang kita berusaha untuk mundur, melarikan diri masalah yang ada. Masalah yang ini belum
selesai. Eeehhhh… nongol masalah lain yang tak kalah gedenya. Sabar ya…, Kalo
kitanya yang lari dari masalah maka masalah-masalah itu akan bertumpuk. Jika
disimpan dalam suatu wadah –otak dan perasaan-
maka akan tumpah. Karena wadah kita terbatas. Dan masalah itu pun akan
selalu berulang. Dari setiap ulangan itu, kita pasti bisa belajar bagaimana
menundukkannya.
Setiap orang yang bermasalah akan
dibuat sibuk olehnya. Sibuk menyelesaikan. Sehingga membuat kita tidak focus
dengan pekerjaan kita. Dan bisa berujung pada pengurungan terhadap cita-cita
kita. Sayang sekali… L.
Tetap semangat ya! So, agar masalah dapat diselesaikan, Allah swt dalam surah
Alam Nasyrah ayat 7 menganjurkan kita agar focus. “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain” (QS. Alam Nasyrah : 7). Wow… Itu saran dari Allah swt, begitu
perhatian-Nya kepada kita… So sweet…
Dengan kemampuan kita membagi focus, maka kita dapat berpikir jernih dan
menyelesaikan masalah yang merembet.
Sob,
pahami bahwa tak ada orang yang sempurna. Coba lihat, ada orang yang
bergelimangan harta. Walaupun ia bisa membeli segalanya, namun hatinya kosong
–kurang bahagiah- malahan ia hanya berpikir bagaimana harta itu tak berkurang.
Apa usaha yang ia harus lakukan. Ia pun bertambah pusing. Lihat si miskin
dengan senyum bahagiah dan semangat menyambut hari-harinya. Dengan tampang
optimis untuk menaklukkan masalahnya yang bertubi-tubi. Si cantik yang berusaha
mengikuti trend, untuk dinilai bagus oleh orang2 disekitarnya. Pusing sana-sini
untuk selalu terlihat cantik dan baik. Ribet! Pelajarilah itu, lihat bagaimana kondisi
mereka. Bagaimana usaha mereka untuk mengatasi kondisinya. Dan cerminkan ke
dalam dirimu. Nilai dirimu sendiri dari situ. Apakah kamu patut untuk berkeluh
kesah? Syukurilah apa yang ada.
Setelah
mempelajari lingkungan kita, ambil
hikmahnya dan berjuanglah dengan focus pada masing2 masalah. Jangan cepat putus
asa! Semangat! Percuma saja kita terlalu memikirkan masalah kita saat kita
sedang melakukan urusan lain. Itu membuat kita rugi. Serahkanlah masalah yang
lain itu kepada Allah swt. Dialah yang memiliki segalanya dan mengubah sesuai
keinginannya. Tugas kita hanya untuk
menyelesaikan masalah semampu kita. jika
tidak mampu, maka kembalikanlah kepada Allah swt. Yang jelas kita telah berusaha.
Seperti yang telah Allah swt sabdakan bahwa “Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. 2 : 286). Tetap semangat!
Jangan
lupa ya so, usaha itu perlu dibarengi dengan perbanyak ibadah dan berdoa agar
kita dimudahkan dalam menyelesaikan masalah apa pun itu. Dan agar takdir (yang
menurut kita buruk) dapat berubah menjadi baik. “Tidak ada yang dapat merubah
takdir, kecuali doa’ (HR. Muslim).
Langganan:
Postingan (Atom)