Senin, 14 Oktober 2013

Hukum Menuntut ilmu



Bismillaah...

             Menurut kalian menuntut ilmu itu apa sih??? Apakah hanya sekedar ke sekolah? ke kampus? ke tempat seminar? atau yang paling kece ke majelis ta'lim? Trusss datang, duduk, diam, atau mendengarkan kah??? G diam juga ya sobat, nanya juga kan ya??? Iya dong... Sobatkan pada kece-gaul abisss.... Truz, menuntut ilmu itu apa ya???? #Pikirin dulu ya... Gimana udah???
             Okey.... Menuntut ilmu itu adalah.... Eits, tunggu dulu, sebelum menjelaskan arti menuntut ilmu kita perlu tau landasan menuntut ilmu, bahasa kerennya hukum menuntut ilmu... Wahhh... membahas tentang menuntut ilmu, ada hukum dan sanksinya juga loh...
             Mari kita simak penuturan Rasulullah saw melalui Anas bin Malik ra, “Mencari ilmu itu fardhu atas setiap orang muslim” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Ternyata sobat, nuntut ilmu itu hukumnya WAJIB! Tapi tunggu dulu.... Ilmu apa dulu??? Matematika? Kimia? Fisika? Ekonomi? Pertanian? Kedokteran? Bahasa? Ilmu agama islam??? Apakah sobat merasa Wajib??? FARDHU??? Mana nih yang Wajib sewajib-wajibnya (Fardhu ain)??? Atau G wajib-wajib banget (Fardhu kifayah)???
             Kebayang g sobat, klo kita semua diwajibin belajar matematika dengan kalkulusnya??? Atau Kimia dengan susunan, proses dan embel-embelnya??? Kedokteran dengan obat dan operasinya??? Atau kesemuanya itu diwajibkan??? Woahhh.... @_@. Pusing g tuh.... Gimana dong dengan teman yang memiliki keterbatasan atau alergi??? Kasian kan...
             Untungnya ilmu-ilmu tersebut dan sejenisnya g diwajibkan... artinya, menuntut ilmu tersebut hukumnya Fardhu kifayah. Jika seseorang telah ada yang mempelajarinya maka yang lain tidak wajib lagi mempelajarinya... Alhamdulillah ya... Jadi ilmu tersebut merupakan pilihan, kita mau mempelajari... sok atuh... Terserah kemampuan dan keinginan para sobat... Sobat kan punya cita-cita masing-masing kan....
             Kata ibnu Qudamah, ilmu-ilmu tersebut perlu untuk dipelajari demi menjaga kelangsungan hidup di dunia. Seperti ilmu kedokteran, urgen untuk dipelajari karena diperlukan untuk mengetahui cara menjaga kesehatan tubuh. Tuh... menjaga kesehatan juga bentuk rasa syukur kita kepada Allah swt, sobat...
             Nah... gimana nih, klo sobat yang udah SMA, Diploma, S1??? Masih mau lanjut ke tingkat selanjutnya??? Wah... g apa-apa... Itu merupakan sebuah keutamaan tersendiri buat sobat. Asal ingat, ayat yang pertama diwahyukan Allah swt... “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan” (QS. Al ‘Alaq:1). Agar usaha kita menuntut ilmu tidak sia-sia.
             Sabat, tadi kan hanya ilmu yang g wajib-wajib banget. Nah... Ilmu mana nih yang diwajibkan untuk dipelajari oleh semua umat muslim dan tidak mengenal waktu, umur, dan tidak bisa diwakilkan kan??? ApA ya??? Apa sobat merasa ada ilmu yang wajib dipelajari selama ini??? Wajib dipelajari sejak kecil dan akhir usia kita??? Coba pikir.... Kuras otaknya... diingat-ingat...
             Hmmm... Yups... betul, ilmu agama islam... Bahasa kerennya ilmu ddiin... Apakah sehari-hari kita telah mempelajari yang wajib ini??? Jawab sendiri-sendiri ya... Dalam kehidupan sehari-hari kita hanya mendapatkan ilmu tersebut wajib dipelajari karena statusnya sebagai mata pelajaran di SD, SMP, dan SMA. Padahal tidak hanya sebatas sampai dengan di SMA. Tapi hingga roh kita sampai dengan di tenggorokan. Medianya??? Wah... banyak sekali, tidak dipungut biaya pula... Contohnya??? Majelis ta’lim yang sudah banyak diadakan dimana-mana dan setiap hari. Radio, buletin, majalah islam, dan banyak lagi...
             Ada yang bertanya, mengapa ilmu ini diwajib kan dan tidak boleh diwakilkan??? Hal ini karena berhubungan dengan diri pribadi kita masing-masing dengan Sang Pencipta, Allah swt yang menentukan predikat kepada masing-masing hambanya dengan balasan tak terduga. Predikatnya adalah apakah kita penghuni syurga atau penghuni neraka. Pilih mana??? Penghuni syurga??? Usahanya mana??? G hanya milih2 dong.... harus ada usaha...
             Eh... sobat, jangan membuat jurang pemisah antara ilmu ddiin dengan ilmu-ilmu lainnya (matematika, bahasa, dll) ya... Karena mereka saling terkait, tak bisa dipisahkan... Karena ilmu ddiin, membahas mencakup semua tentang diri kita, tauhid, apa yang boleh dan apa yang tak boleh, tingkah laku, hati, dan banyak hal yang sangat mendukung ilmu-ilmu lainnya. Jadi orang yang kuliahnya di bidang Biologi atau ilmu dunia lainnya dan tetap mencari ilmu ddiin di setiap waktu, memiliki keutamaan tersendiri.
             Rasulullah saw, pernah berkata: “Sesungguhnya orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain, maka setiap hewan melata akan memohonkan ampun baginya, termasuk pula paus di lautan”. Jika ada yang bertanya, Bagaimana mungkin ikan paus memohonkan ampun bagi orang yang mengajarkan ilmu ddin??? Maka ibnu Qudamah menjawab, karena manfaat ilmu ddin itu meliputi segala sesuatu, termasuk ikan paus. Orang-orang yang menuntut ilmu akan mengetahui apa yang boleh dilakukan dan apa yang dilarang. Orang berilmu ini tentu akan memberikan nasehat agar berbuat santun kepada segala sesuatu, termasuk kepada hewan yang disembelih dan ikan paus. Dan Allah swt telah mengilhamkan kepada setiap makhluk berupa permohonan ampunan bagi orang-orang berilmu itu sebagai balasan dari perbuatan mereka yang baik.
             Sobat sudah tau hukumnya, truz apa ya balasannya bagi orang yang tidak menuntut ilmu ddin??? Jawabnya adalah berdosa. Contohnya, belajar tentang sholat, kalo sobat tidak belajar rukun solat, bacaan di dalam sholat dan tata cara yang telah dicontohkan Rasulullah saw, bagaimana sobat sebagai seorang muslim???  Belajar mengaji,  kalo sobat tidak belajar cara melafadzkan huruf-hurufnya, tidak belajar menempatkan tempat keluarnya huruf, tidak belajar hukum-hukum bacaan, karena cuek saja, merasa bacaan baik-baik saja dan melagunya bagus-bagus saja saat di dengar sendiri -padahal bisa salah baca dan salah makna-, maka bagaimana sobat sebagai seorang muslim???  
             So, sebagai seorang muslim yang sudah membaca dan mengetahui, mari ubah sedikit jadwal kita, kalau senin sampai sabtu penuh dengan kegiatan sekolah atau pun kuliah, maka disela-selanya sempatkanlah membeli, membaca buku islami dan jangan malu untuk bertanya kepada sobat lain... Atau di hari minggu yang kosong, sekali-kali diiisi dengan menghadiri majelis ilmu atau bahasa kerennya “taman-taman syurga”.
             Jadi bisa disimpulkan bahwa menuntut ilmu adalah mempelajari, memahami, mengamalkan dan mendakwahkan apa yang telah dipelajari, baik ilmu dunia maupun ilmu ddiin, hukum mempelajari ilmu dunia adalah fardhu kifayah, sedangkan ilmu ddiin adalah fardhu ain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan sungkan untuk berkomentar. Silahkan...