Saya heran dengan kalimat pamanku dan adikku menngenai identitas diri di media sosial @ internet. Banyak orang yang memalsukan nama atau mengerenkan nama asli. entahlah. Beberapa pihak justru menggunakan identitas aslinya. Itu untuk mempermudah dikenal. sepertinya.
Atau mereka mempunyai dua akun, satunya akun asli. satunya lagi akun palsu. Ahhh... kok ginian saya pikirin. Identitas asliku saja, masih samar. Bukan identitas KTP tentunya. Klo KTP mah insya Allah, asli. Tapi identitas mengenai jati diri dan hati ini mau kemana. Oh iya, hati ini mau kemana sudah pasti. Maunya ke Allah. Tapi yang membuat semuanya memusingkan 7 keliling, kain kusut, hati pikiran berantakan adalah caranya. Cara yang seperti apa. Bagaimana?
Banyak yang saya liat di sekitarku. Banyak pelajaran di kehidupan ini. Semua membuatku bertanya. Sampai batas kegilaan menerpaku. Membuatku menjadi sangat bingung, linglung dan tidak bisa berkata-kata. Hingga emosi memuncah ke puncaknya. Dan yang bisa saya lakukan hanya diam dan mengembalikan kepada-Nya. Selalu membanding-bandingkan bukanlah jalan yang bijaksana, tetapi itu menjadi sebuah pilihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan sungkan untuk berkomentar. Silahkan...