Sabtu, 07 Juli 2012

Holiday....

#Episode : Background


Bismillaah...
Sobat-sobat... gimana kabar kalian???
Sekarang pada liburan ya...???
Gimana liburannya?? semoga menyenangkan.
### Gak usah dulu nanyain soal nilai ya..., hehehe...


Liburan, terutama bagi perantau yang sedang menimba ilmu di pulau seberang sangatlah ditunggu-tunggu. Kenapa??? Saatnya Pulang Kampunnng.... ketemu mama, bapak, nenek, adik-adikku tersayang, tante, om, sanak keluarga yang lain. Sebut saja keluarga besar MANAKKU. Kalo kakek, (tarik nafas yang dalam dan bersabar) karena ternyata liburan semester 3 itulah, liburan terakhir bersama beliau...
*** jangan nangis, cupcupcup...
*** Doakan yang terbaik buat beliau. Mohon doanya juga ya, sobat...
Serta bertemu Sodara2ku -sebutan buat teman2ku-




Nah.. menjelang liburanku kali ini disertai dengan kegalauan tingkat tinggi... Karena banyak hal.
Salah satunya, tiket sudah ditangan. Kenapa hal itu bisa terjadi? Karena saat itu, kakek sakit parah, dan saya akan berjumpa dengan si UAS. Butuh persiapan untuk berjumpa dengan si UAS. Jadi, dengan banyak pertimbangan, akhirnya saat itu saya putuskan agar segera pulang setelah berjumpa dengan si UAS. Dan berharap saya masih bisa berjumpa dengan kakek.


Tiket sudah dikantong. Ternyata, Allah swt, berkehendak lain. Kakek pergi disaat H-1 UAS. Setelah tau kabarnya, segera saya pulang. Saya sangat ingin melihat beliau. sangat.


Hari berlalu, saatnya berjumpa dengan UAS -g ikut UAS H1-, saya digalaukan dengan si  tiket yang terlanjur dikantong. tiket pulang setelah UAS. Akan saya apakan??? Dibatalkan atau digunakan???  Galau tingkat tiiinnngggiiiii.... Setiap hari saya kepikiran si Tiket. Padahal ujian juga butuh konsentrasi tingkat tingggiiii pula. Ini harus diselesaikan.


Setelah berkoar-koar ke cendaner's, keputusan pun telah ditangan. TIDAK PULANG. Tidak semudah itu saya menerima keputusan itu. Pikirku, Tidak pulang di saat bulan Ramadhan dan Lebaran sangatlah tidak menyenangkan. Sendiri. Di kampung orang. Sahur. Sholat ID. Sendiri. Sisi positifnya saya SP dan menghemat biaya. Oke... Itu, sangat membantu orangtua, tapi... Selalu ada kata tapi disetiap penghujung kalimat  ketika memikirkan kata "tidak pulang" itu.


Kemudian saya berbicara pada bapakku. Menjelaskan segalanya, menjelaskan rencanaku ketika pulang, menjelaskan keadaanku saat tidak pulang, membahas biaya kehidupanku dan membahas SP. Setelah bujuk rayu ditembakkan, walhasil bapak mengijinkan PULANG. hahaha... bahagiah. Bahagiah banget... banget.. banget... Alhamdulillah ya... :)


Eittsss.... tak sebegitu gampang saya bisa menerima itu ternyata. Saya kepikiran SP. Woooooaaaahhh.... Apa mauku??? Padahal udah dapat izin. Siapa lagi yang bisa memberiku nasehat... Adikku. Berharap adikku menyuruhku pulang. Ternyata apa? Tak usah pulang katanya. Mau ngapain kamu disini??? *g bisa jawab saya, klo udah dia yang ngomong. karena yang dia jelaskan begitu falid. *kayak data sj.


Setelah bicara dengan adikku, mucullah ide... Tiket sudah ditangan. dibatalkan, sayang. Digunakan, masih ada SP yang harus saya lalui selama sebulan. Pulang.. libur selama 2 bulan lebih. Magang disana, belum tentu mengasikkan. klo kerjanya cuman ngetik, gimana?? *berpikir positif, yang penting tau keadaan petani disana seperti apa. So.. kuputuskan untuk tidak membatalkan dan tetap menggunakannya. Caranya, memajukan jadwal tiket. Yes..!!
Kenapa baru muncul ide itu???


Yang bisa saya petik dari perhitungan keuangan *lohhhh???* dan perhitungan kepuasan batin. Ternyata kepuasan batinlah Yang paling mahal... yakni kesenangan dan kegembiraan saat berkumpul bersama keluarga.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan sungkan untuk berkomentar. Silahkan...