Tulisan ini ditulis bulan februari dan baru diposting sekarang-september
Bismillah...
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Apakabar Sobat....
Semoga kalian dalam keadaan sehat wal afiat.
Sudah lama tak menulis di blog ini lagi.... Postingan terakhir bulan November 2013. Dan sekarang sudah bulan Februari 2015. Woaaaahhh.... 1 tahun lamanya tidak pernah menulis lagi. Hehehe....
Selama setahun belakangan -2013-2014- banyak hal yang telah saya lalui. Mulai dari KKP di Pekalongan , Perencanaan penelitian jagung yang tidak jadi dilaksanakan, dan berpindah ke penelitian kedelai, penulisan skripsi hingga sekarang sedang menunggu saat-saat istimewa -Kata dosenku [Ibu Ning] proses untuk mengetahui sedalam apa pengetahuamu tentang penelitian ini-... Kalo bahasanyao anak IPB "Sidang". Klo di Makassar dikenalnya "Ujian meja". Di universitasmu sendiri istilahnya apa???
KKP di PEKALONGAN
Kuliah Kerja Profesi [KKP] saya dapat jatah di Desa Depok Kecamatan Lebakbarang Kabupaten Pekalongan. Sebenarnya tidak hanya di desa itu. Untuk di Kecamatan Lebak barang ada 5 desa yang menjadi posko KKP IPB, yaitu Depok, Lebakbarang, Sidomulyo, Tembelan Gunung dan Pamutuh. Masing-masing kelompok di desa tersebut terdiri atas 5 mahasiswa yang memiliki latar jurusan berbeda, yaitu Agronomi dan Hortikultura (AGH), Proteksi Tanaman (PTN), Gizi Masyarakat (GM), Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK), serta Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (KPM). Klo dikelompokku sendiri ada saya (AGH), Mimi (GM), Idah (KPM), Novi (IKK), dan Lutfi (PTN).
Hal yang penting untuk diperhatikan penting bagi saya adalah rumah yang akan ditempati. Terlebih jika teman sekelompok ada cowo. Untungnya teman-teman cewe juga agak risih jika serumah dengan cowo. kita berusaha untuk mendiskusikan dengan kepala desa agar cewe-cowo tinggal terpisah. Walhasil yang cewe ngontrak dirumah salahsatu warga -kebetulan rumahnya bertingkat, dan lantai dasar tidak ditempati oleh beliau sekeluarga- dan yang cowo numpang dirumah kepala desa yang keesokan harinya sudah tidak menjabat kepala desa lagi. Dan alhamdulillah anak-anak dari pak bejo -yang punya rumah- masih kecil-kecil. jadi ada teman main... hehehe... Kedua yang penting untuk diperhatikan adalah masalah makanan. Kami bersepakat untuk minta dimasakkan makanan oleh tuan rumah maksudnya bayar buat makan. Cewe2nya bukan g tau masak, tapi kita fokus pada kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Terlebih lagi saat itu bulan puasa jadi ada kekhawatiran akan kecapean.
Kegiatan yang pertama kali dilakukan adalah silaturahmi dengan masyarakat kemudian kegiatan semiformal dilakukan yakni pengenalan mahasiswa KKP kepada masyarakat di masing-masing lokasi. Kegiatan tersebut dimanfaatkan untuk berdiskusi dengan masyarakat sehingga dapat diketahui permasalahan apa yang sedang berkembang. Berdasarkan hasil diskusi masing-masing mahasiswa merencanakan kegiatan yang dapat mengatasi masalah tersebut. Disini saya tidak akan memaparkan secara mendalam mengenai masalah yang terjadi, tetapi saya akan memaparkan apa yang saya dapatkan. Kebanyakan masyarakat menanyakan mengenai pertanian, terutama bagian hama.
Mengenai penyuluhan pertanian.... Sangat sulit untuk memasukkan teknologi baru kepada masyarakat disini. Karena pengalaman buruk mereka di masa lampau. Pernah suatu kali pemerintah membagikan benih padi untuk ditanam di desa tersebut dengan dalih hasil yang tinggi. Betul saja hasil padi tersebut tinggi di desa lain -desa tetangga-tapi tidak untuk di desa ini. Mengapa??? Karena kondisi alam desa ini berbeda dengan desa tetangga. Desa ini terletak diketinggian 500m dpl.
Sehingga kami hanya memperkenalkan dan berbagi ilmu mengenai beberapa teknologi baru seperti SRI, dan vertikultur.
KKP disini seperti liburan. Mengapa??? Karena kondisi alam yang sangat indah, udara yang sejuk ditambah suara gemuruh air sungai bak musik alam yang menenangkan.